Senin, 09 September 2013

Halal Bihalal dan Temu Balung Pisah MWC NU Weleri

Ahad Kliwon 8 September 2013 pukul 09.00 di Gedung Pertemuan MWC NU Kecamatan Weleri diselenggarakan Halal Bihalal dan Temu Balung Pisah diikuti Seluruh Pengurus NU dan Badan Otonomnya serta Guru dan Karyawan Pendidikan Muallimin Weleri.
KH Fahrur Qosidi selaku Syuriah NU Weleri mengajak warga NU untuk memberikan pendidikan yang baik dan memperhatikan pendidikan berkarakter dan berakidah Ahlussunnah wal Jama'ah. Pendidikan Muallimin Weleri berusaha untuk menjadikan lembaga ini sebagai pencetak generasi sholih sholihah berakhlaqul karimah berakidah Ahlussunnah wal jama'ah. Bersama Pondok Pesantren Mohammad Cank Hoo Muallimin berbenah untuk pembinaan generasi kedepan.
Dalam kesempatan ini hadir Drs Hendro Suyitno Semarang dalam Mauidhoh hasanahnya menyampaikan pertemuan ini merupakan reoni dan nostalgia, karena beliau bertemu dengan teman lama berpisah dan lama tak bersua yaitu KH Khafidhin Masfa, Utadz Abdullah. Teman dalam suka dan duka dalam menuntut ilmu agama. Menurut KH Hendro bahwa Nahdlatul Ulama adalah organisasi keagamaan yang selalu mengedepankan akhlaq. "Orang-orang yang rak ndah berarti rak patik NU"
Dalam Halal bihalal ini merupakan bentuk permohonan ma'af ta'jil. Kita semua adalah alumni Romadhon yang nilainya sangat fariatif. Nilai ibadah Romadhon kita merupakan wilayah dan kewenangan Allah. 
Ibadah Romadhon kita nilainya bagus atau jelek bisa dilihat dari ibadah kita selepas Romadhon. Sebagaimana Ibadah Haji, mabrur dan tidaknya haji seseorang dilihat apakah sepulang dia dari Mekkah makin rajin ibadahnya, sholatnya, amalnya. atau malah mungkin menjadi lebih pelit dan malas berjama'ah.
Semua orang ketika melakukan haji di Mekkah pasti rajin sholatnya, rajin baca Al Qur'annya, rajin amalnya, namun setelah pulang ke tanah air, masihkah seperti di Mekah ibadahnya? Jadi menilai ibadah haji seseorang tidak saat di Mekkah karena nilainya pasti baik, tapi justru sepulang menunaikan ibadah haji, apakah mereka masih bisa memelihara ibadahnya.
Demikian pula menurut Drs KH Hendro ibadah puasa dinilai bagaimana ibadah kita selepas Romadhon. Karena bulan Romadhon merupakan bulan penggemblengan, pembakaran diri.
Sebagai ilustrasi beliau juga mewajibkan budaya lebaran dengan membuat kupat dan lepet. Ini merupakan perlambang disaat lebaran kita mohon ma'af kepada saudara, handai tolan dan setelah semua dimaafkan maka kita harus menjaga kerahasiaan dan kesalahan olang lain dengan rapat-rapat. Kupat baru lepet setelah nyuwun maaf sedaya lepat maka werdi wong liyan ditutup rapet-rapet. Kupat ujungnya ada empat atas ada talinya menandakan bahwa kita boleh kemana-mana (arah mata angin lor, kidul wetan kulon) dalam berkarya, berkerja tetapi akhirnya kita harus kembali ke atas, kembali satu ke Allah SWT, oleh karenanya berpegang teguhlah pada Agama Allah. Nek ana kupat kudu ana lepet nek wis ngaku lepat njaluk maaf terus jaga rahasia lan kesalahan rapet-rapet. Aja kaya wong sugih mendadak, kere munggah bale, lali sapa lan piye maune. 
Dulu warga NU sangat bangga kalau diundang rapat NU, sekarang apa jawabnya? ana sangune pora?
Lepet taline telu mengandung maksud bahwa kita berharap selalu kuat Iman, Islam, Ikhsan.
Diakhir mauidhonya KH Hendro menyampaikan hikmah puasa ada 3, yaitu setelah berpuasa kita akan cerdas intelektuanya, cerdas spiritualnya dan cerdas emosinya. 
Semoga Allah meridhoi yang kita kerjakan, Amiin. (Teks Amsdik)
Berikut bidikan tim MTs NU 04 Muallimin Weleri


KH Bisri. KH Fahrur Qosidi, KH Khafidhin Masfa, Ustadz Sulhan

Drs Hj Nila Dwi Harini Ka SMA Muallimin dan Nurul Laili S. Pd


Amat Sadikin, S. Pd Ka MTs Muallimin dan Moch Noor Ali

Muslimat dan fatayat

Guru-guru Muallimin


Mudiono S. Pd Ka SMP Muallimin (Panitia)

Suasana Halal Bihalal


Drs KH Moch Soderi Ketua Tanfid MWC Weleri

NU, Ansor dan IPNU


Ustadzah MTs Muallimin

Nyaman, aman damai sejahtera kumpul bersama

Ustz Abdullah,Drs KH Hendro Suyitno, KH Khafidhin

KH Fahrur Qosidi Syuriah MWCWeleri

Drs KH Hendro Suyitno




KH Khafidhin
 



 

Khalal Bi Halal Keluarga Besar Ma'arrif NU Kab Kendal

Ribuan keluarga besar Pendidikan Ma'arif Kabupaten Kendal memenuhi GOR Bahurekso Kendal dalam rangka Halal Bihalal. Dalam kesempatan ini hadir dari jajaran PC NU, Muslimat beserta Badan Otonom, Para ustadz Madrasah dari Madin, Al Wusto, MI, MTs dan MA dan para guru SD, SMP, SMA, SMA dan SMK NU Se Kabupaten Kendal, Wakil Bupati Kendal,
Bapak H Ibnu Darmawan S, Pd, M. Pd dalam sambutannya selaku ketua Ma'arif Kendal mengajak kkebersamaan dan kekompakan semua guru/ustadz bersama kepala sekolah/madrasah dan pengurus untuk selalu meningkatkan kualitas dan keprofesionalisme guru sebagai pendidik dan pengajar. Wujudkan cita-cita mulia kita memmbentuk generasi berkarakter kebangsaan dengan berpegang teguh akidah Ahlussunnah waljama'ah
Bapak KH Danial Royan dalam sambutannya selaku Ketua Tanfidhiyah PC NU Kendal mengharap seluruh kader NU melelui Pendidikan di Naungan Ma'arif untu senantiasa memperkuat akidah Ahlussunnah Wal Jamaah, karena sekarang ini banyak faham, aliran keagamaan yang mencoba untuk menghapus tahlil, adanya gerakan anti manaqib dan maulid yang merupakan ciri NU.
Hadir dan memberi Sambutan Wakil Bupati Kendal KH Mumtamsikin, S, Ag, M.Si dan KH Arifin Junaidi Ketua Pusat LP NU dari Jakarta.
Dalam mauidhonya KH Said Aqil Sirad PB NU menyampaikan keprihatinannya melihat kondisi di beberap negara Timur Tengah sebagai negara Islam sampai saat ini masih bergejolak dan mencekam. Bersyukurlah kita selaku warga Nahdhiyin dan warga Indonesia yang masih bisa melaksanakan ibadah dengan tenng, damai. NU selelu mengedepankan akhlaq. Teks Amsdik
Berikut dokumentasi yang berhasil dabadaikan oleh MTs NU 04 Muallimin